Selasa, 02 Desember 2008

Al Hikam (Kebijaksanaan)

Karya Syeikh Ibnu Athoillah as Sakandari

  1. Setengah dari tanda bersandar diri pada kekuatan amal usaha, berkurangnya pengharapan terhadap rahmat Allah ketika terjadi suatu kesalahan atau dosa
  2. Keinginanmu untuk melulu ibadah, padahal Allah masih menempatkanmu pada golongan yang harus berusaha untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari, maka keinginanmu itu termasuk syahwat hawa nafsu yang halus. Dan keinginanmu untuk berusaha, padahal Allah menempatkanmu pada golongan orang yang melulu ibadah, maka keinginanmu itu berarti turun dari semangat dan cita-cita yang tinggi
  3. Kekerasan semangat tidak dapat menembus tirai takdir
  4. Istirahatkan dirimu dari kerisauan mengatur kebutuhan duniamu, sebab apa yang sudah diselesaikan oleh lainmu, tidak usah kamu sibuk memikirkannya
  5. Sesungguhnya untuk mencapai apa yang telah dijamin, pasti akan sampai kepadamu, dan keteledoranmu terhadap kewajiban yang diamanatkan kepadamu, sebagai bukti butanya mata hatimu
  6. Janganlah kelambatan masa pemberian Tuhan kepadamu, padahal kamu sungguh-sungguh berdoa, menyebabkan patah harapanmu. Sebab Allah telah menjamin menerima semua doa dalam apa yang Ia kehendaki untukmu, bukan menurut kehendakmu, dan pada waktu yang ditentukanNya, bukan pada waktu yang kau tentukan.
  7. Jangan sampai kamu meragukan terhadap janji Allah. Tidak terlaksananya apa yang telah dijanjjikan itu meskipun telah tiba masanya, agar hal itu tidak menyalahi pandangan matamu atau memadamkan nur cahaya hatimu
  8. Jika Tuhan membukakan bagimu suatu jalan untuk makrifat kepadaNya, maka jangan menghiraukan soal amalmu yang masih sedikit. Sebab Tuhan tidak membukakan bagimu melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu. Ketahuilah bahwa makrifat itu semata-mata pemberian kurnia Allah kepadamu dan amal perbuatanmu merupakan hadiah darimu. Dan dimanakah letak perbandingannya antara hadiahmu dengan pemberian kurnia Allah kepadamu
  9. Beraneka ragam jenis amalmu, karena bermacam-macam pula pemberian kurnia Allah yan diberikan kepada hambaNya
  10. Amal perbuatanmu itu laksana kerangka hidup dan ruhnya adalah adanya rahasia ikhlas dalam amal perbuatan itu
  11. Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab tiap sesuatu yang tumbuh tetapii tidak ditahan, tidak akan sempurna hasil buahnya
  12. Tiada sesuatu yang sangat bermanfaat bagi hati, sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan berfikir
  13. Bagaimana akan dapat terang hati seseorang yang gambar dunia ini terlukis dalam cermin hatinya, atau bagaimana ia akan pergi menuju Allah padahal ia masih terbelenggu oleh syahwat nafsu. Atau bagaimana ia akan dapat masuk ke hadirat Allah padahal ia belum bersih dari kelalaian janabatnya. Atau bagaimana ia mengharap akan mengerti kedalaman rahasia padahal ia belum bertaubat dari kekeliruan-keliruannya
  14. Alam itu semuanya gelap dan yang meneranganinya hanya karena tampaknya Haq padanya. Barangsiapa yang melihat alam dan tidak melihat haq (Allah) di dalamnya, di sisinya, sebelum atau sesudahnya, maka benar-benar ia telah disilaukan oleh nur cahaya dan tertutup baginya nur makrifat oleh tebalnya awan benda-benda alam ini.
  15. Di antara bukti yang menujukkan kekuasaan Allah yang luar biasa adalah dapat menghijab engkau dari melihatNya dengan hijab yang tidak ada wujudnya disisiNya
  16. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu padahal Allah yang menampakkan semuanya
  17. Bagaimana dapat membayangkan bahwa Allah dapati dihijab oleh sesuatu padahal Allah tampak pada semuanya
  18. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu padahal Dia tampak dalam semuanya
  19. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu padahal Dia tampak oleh semuanya. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu padahal Dia ada sebelum semuanya ada
  20. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih tampak daripada semuanya
  21. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Dia Mahaesa, tidak ada sesuatu apa pun yang setara dengan Dia
  22. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih dekat kepadamu daripada semuanya
  23. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa Allah dapat dihijab oleh sesuatu, padahal andaikata tidak ada Dia, tentu tidak akan ada semuanya
  24. Alangkah ajaibnya, bagaimana tampak wujud di dalam tidak ada. Atau bagaimana dapat bertahan sesuatu yang hancur bersama zat yang bersifat qidam
  25. Tidak meninggalkan sedikitpun kebodohan siapa yang berusaha akan mengadakan sesuatu pada suatu masa, selain dari apa yang dijadikan oleh Allah dalam masa itu
  26. Menunda amal perbuatan karena menunggu kesempatan yang lebih baik, suatu tanda kebodohan yang mempengaruhi jiwa
  27. Jangan anda minta kepada Allah agar dipindahkan dari suatu hal kepada yang lain. Sebab seandainya Allah menghendakinya tentu telah memindahkan tanpa merubah keadaanmu yang lama
  28. Tiada berkehendak semangat seorang yang menuju kepada Allah untuk berhenti ketika terbuka baginya sebagian yang gaib, melainkan segera diperingatkan oleh suara hakekat : teruslah berjalan ke depan. Dan tiada tampak baginya keindahan alam melainkan diperingatkan oleh hakekatnya : kami semata-mata sebagai ujian, maka janganlah tertipu hingga menjadi kafir
  29. Permintaanmu dari Allah mengandung pengertian menuduh Allah khawatir tidak memberi kepadamu. Dan permintaanmu kepada Allah supaya mendekatkan dirimu kepadaNya, berarti kamu masih merasa jauh dariNya. Dan permintaanmu kepada Allah untuk mencapai kedudukan dunia akhirat membuktikan tiada malumu kepadaNya. Dan permintaanmu kepada sesuatu selain Allah menunjukkan jauhmu dariNya
  30. Tiada suatu napas terlepas darimu melainkan di situ pula ada takdir Allah yang berlaku atasmu
  31. Jangan menantikan selesainya perintang-perintang untuk lebih mendekat kepada Allah. Sebab yang demikian itu memutuskan kewaspadaan terhadap kewajibanmu
  32. Jangan heran atas terjadinya kesukaran-kesukaran selama kamu masih di dunia ini. Sebab ia tidak melahirkan kecuali yang layak atau yang wajib menjadi sifatnya
  33. Tidak akan terhenti suatu permintaan yang semata-mata kamu sandarkan kepada kurnia Tuhanmu. Dan tidak mudah tercapai suatu permintaan yang kamu sandarkan kepada kekuatan dan daya upaya serta kepandaian dirimu sendiri
  34. Di antara tanda akan lulusnya seseorang pada akhir perjuangannya adalah menyerah kepada Allah sejak mulai perjuangannya
  35. Barangsiapa yang terang di awaktu awalnya, pasti terang pula di masa akhirnya
  36. Apa yang tersembunyai dalam rahasia gaib, yaitu nur ilahi dan makrifat, pasti akan tampak bekasnya pada anggota lahir
  37. Jauh berbeda antara orang berdalil adanya Allah menunjukkan adanya alam dengan oran gyang berdalil adanya alam inilah yangn menunjukkan adanya Allah. Orang yang berdalil adanya Allah menunjukkan adanya alam berarti ia mengetahui hak dan meletakkan pada tempatnya, sehingga ia menetapkan adanya sesuatu dari asal mulanya. Dan orang yang berdalil adanya alam menunjukkan adanya Allah karena ia tidak sampai kepada Allah. Kalau tidak, bilakah Allah itu gaib sehingga memerlukan dalil untuk mengetahuinya. Dan bilakah Allah itu jauh sehingga adanya alam ini dapat menyampaikan kepadaNya.
  38. Hendaklah membelanjakan setiap orang kaya menurut kekayaannya, mereka telah sampai kepada Allah. Dan orang yang terbatas rezekinya, orang yang sedang berjalan menuju Allah
  39. Orang-orang yang menuju kepada Allah telah mendapat hidayah dengan nur ibadah yang merupakan amalan untuk bertaqarrub kepada Allah. Dan orang-orang yang telah sampai kepada Allah, bagi mereka nur langsung dari Allah, bukan sebagai hasil ibadah, tetapi semata-mata kurnia rahmat Allah. Yang pertama menuju ke dalam nur, dan yang kedua berkecimpung di dalam nur, sebab mereka telah bersih dari segala sesuatu selain Allah.
  40. Usahamu untuk mengetahui mengetahui ciri-ciri yang masih ada dalam dirimu lebih baik daripada usahamu untuk terbukanya bagimu tirai gaib
  41. Al Haq (Allah swt) tidak terhijab oleh sesuatu apa pun
  42. Keluarlah dari sifat-sifat kemanusiaanmu, semua sifat yang mengurangi kehambaanmu, agar mu mudah bagimu untuk menyambut panggilan Allah dan mendekat kepadaNya
  43. Asal semua maksiat, kelalaian dan syahwat adalah karena ingin memuaskan hawa nafsu. Dan asal semua ketaatan, kesadaran dan kesopanan budi pekerti adalah karena ada pengekangan terhadap hawa nafsu
  44. Dan sungguh kamu berkawan dengan seorang bodoh yang tidak menurutkan hawa nafsunya adalah lebih baik daripada kamu berkawan dengan seorang alim yang selalu menurutkan hawa nafsunya. Ilmu apakah yang dapat dianugrahkan bagi seorang alim yang selalu menurutkan hawa nafsunya, dan kebodohan apakah yang dapat disebutkan bagi seorang bodoh yang sudah dapat mengekang hawa nafsunya
  45. Cahaya akal dapat memperlihatkanmu dekatnya Allah kepadamu. Cahaya ilmu dapat memperlihatkanmu akan ketiadaanmu karena wujud Allah. Dan cahaya ilahi dapat memperlihatkanmu akan wujud Allah, bukan ketiadaanmu dan bukan pula wujudmu
  46. Telah ada Allah dan tiada ada sesuatu di sampingNya. Dan Dia kini sebagaimana adaNya semula
  47. Jangan melampaui hasrat harapanmu kepada selain Dia. Sebab Tuhan yang maha pemurah tidak dapat dilewati oleh suatu harapan
  48. Jangan mengajukan suatu hajat kepada selain Allah sebab Dia sendiri yang mendatangkan hajat kepadamu. Bagaimana sesuatu selain Allah akan dapat menyingkirkan sesuatu yang diletakkan olehNya. Barangsiapa yang tidak dapat menyingkirkan bencana yang menimpa dirinya sendiri, maka bagaimana ia akan dapat menyingkirkan bencana dari lainnya
  49. Jika kamu tidak berbaik sangka terhadap Allah swt karena sifat-sifatNya yang baik, berbaik sangkalah kepadaNya karena kurnia pemberianNya kepadamu. Tidakkah Dia selalu memberi nikmat kurniaNya kepadamu?
  50. Benar-benar sangat mengherankan orang yang lari dari apa yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat lepas darinya dan orang yang berusaha mencari apa yang tidak akan kekal padanya. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tetapi yang buta adalah mata hati yang ada di dalam dada
  51. Jangan berpindah dari satu alam ke alam lain. Sebab kamu sama dengan himar yang berputar di sekitar penggilingan, dimana tempat yang menjadi tujuannya merupakan tempat yang mula-mula ia berjalan darinya. Tetapi hendaklah kamu pergi dari semua alam menuju kepada pencipta alam. Sesungguhnya kepada tuhanmu pucak segala tujuan
  52. Dan perhatikan sabda nabi saw, barangsiapa yang hijrahnya karena menurut perintah Allah dan rasulullah, maka hijrahnya akan diterima oleh Allah dan rasulullah. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena kekayaan dunia yang akan didapat atau karena perempuan yang akan dikawini, maka hijrahnya terhenti pada apa yang akan ia hijrah kepadanya. Pahamilah sabda nabi saw ini dan perhatikan masalah ini apabila kamu orang yang mengerti
  53. Jangan berkawan dengan orang yang amal perbuatannya tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu ke jalan Allah
  54. Kemungkinan kamu berbuat dosa lalu ditampakkan kepadamu sebagai kebaikan karena persahabatanmu dengan orang yang jauh lebih rendah akhlaknya daripadamu
  55. Tidak dapat dianggap sedikit amal perbuatan yang dilakukan dengan hati ikhlas dan tidak dapat dianggap banyak amal perbuatan yang dilakukan dengan hati tidak ikhlas
  56. Baiknya amal perbuatan sebagai manifestasi dari baiknya budi dan hati. Dan baiknya budi dan hati sebagai manifestasi bagi kesungguhan istiqamah pada apa yang diperintah oleh Allah swt
  57. Jangan meninggalkan dzikir, karena kamu belum selalu ingat kepada Allah di waktu berdzikr. Sebab, kelalaianmu terhadap Allah sewaktu kamu tidak berdzikr lebih berbahaya daripada kelalaianmu terhadap Allah sewaktu kamu berdzikr yang disertai kelalaian kepada dzikr yang disertai kesadaran, dari dzikr yang disertai kesadaran kepada dzikr yang disertai perasaan hadir, dan dari dzikr yang disertai perasaan hadir kepada dzikr yang disertai perasaan lupa teradap segala sesuatu selain Allah. Dan yang demikian itu bagi Allah tidak sukar.
  58. Sebagian dari tanda matinya hati adalah tidak merasa sedih apabila kamu meninggalkan suatu amal perbuatan baik dan tidak menyesal apabila kamu perbuat suatu pelanggaran dosa
  59. Jangan sampai terasa bagimu kebesaran suatu dosa sehingga dapat merintangi kamu dari berbaik sangka terhadap Allah. Sebab orang yang benar-benar mengenal Allah akan menganggap kecil dosanya di samping keluasan kemurahanNya
  60. Tidak ada dosa kecil apabila Allah menghadapimu dengan keadilanNya dan tidak ada dosa besar apabila Allah menghadapi dengan kurniaNya
  61. Tiada suatu amal kebaikan yang dapat diharapkan diterima oleh Allah melebihi amal yang adanya terlupa olehmu dan wujudnya kecil dalam pandanganmu
  62. Tuhan memberikan kepadamu wirid (pengertian atau perasaan dalam hati sehingga benar-benar mengenal dan merasa kurnia rahmat Allah) hanya semata-mata agar kamu mendekat dan masuk ke hadiratNya
  63. Allah memberikan wirid kepadamu semata-mata untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman benda-benda dan membebaskanmu dari perbudakan segala sesuatu selain Allah
  64. Allah memberikan wirid kepadamu agar kamu keluar dari kurungan bentuk kejadian dan sifat-sifatmu ke alam luar yang berupa makrifat mengenal kebesaran kekuasaan dan kurniaNya
  65. Cahaya-cahaya iman dan dzikr sebagai kendaraan yang dapat mengantarkan hati manusia ke hadirat Allah dan menerima segala rahasia dariNya
  66. Cahaya adalah tentara hati sebagaimana gelap adalah tentara hawa nafsu. Jika Allah ingin menolong hambaNya, Dia membantu dengan nur ilahi dan menghentikan bantuan kegelapan dan kepalsuan
  67. Nur itulah yang menerangi, matahati itulah yang menentukan hukum dan hati yang melaksanakan atau meninggalkan
  68. Jangan merasa gembira atas perbuatan taat karena kamu merasa telah dapat melaksanakannya. Tetapi bergembiralah atas perbuatan taat karena ia sebagai kurnia taufiq dan hidayah Allah kepadamu. Katakanlah : dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmatNya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan
  69. Allah telah memutuskan orang-orang yang berjalan menuju kepadaNya dan yang telah sampai kepadaNya dari mengagumi amal dan keadaan diri mereka.. adapun orang-orang yang masih berjalan, dalam beribadah mereka belum dapat melaksanakan dengan ikhlas menurut apa yang diperintahkan. Sedang orang-orang yang telah sampai mereka sudah sibuk melihat Allah sehingga lupa pada amal perbuatan sendiri
  70. Tidak akan berkembang biak berbagai cabang kehinaan, kecuali di atas bibit kerakusan
  71. Tiada sesuatu yang dapat menuntun kamu seperti wahm (setiap angan-angan terhadap suatu selain Allah, angan-angan terhadap sesuatu yang tak mungkin terjadi)
  72. Kamu adalah merdeka dari segala sesuatu yang tidak kamu butuhkan dan kamu adalah budak untuk apa yang kamu harapkan
  73. Barangsiapa tidak suka menghadap Allah dengan halusnya pemberian kurniaNya, maka akan disertai agar ingat kepada Allah dengan rantai ujian
  74. Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah berarti ia telah berusaha menghilangkan nikmat itu. Dan barangsiapa yang mensyukuri nikmatNya berarti ia telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang kokoh
  75. Hendaklah kamu merasa takut apabila kamu selalu mendapat kurnia Allah, sebaliknya kamu tetap dalam perbuatan maksiat kepadaNya, jangan sampai kurnia itu semata-mata istidraj (jawa : panglulu) Allah kepadamu
  76. Setengah dari tanda kebodohan murid apabila ia berbuat dosa lalu ditangguhkan hukumannya, ia berkata : andaikata ini termasuk dosa tentu sudah diputuskan bantuan dan sudah dijauhkan. Sebab, adakalanya telah diputuskan bantuan dengan jalan yang ia tidak merasa, meskipun hanya berupa tiada tambahan baru. Dan adakalanya ia telah dijauhkan padahal ia tidak mengetahui, meskipun hanya berupa membiarkanmu menurutkan hawa nafsumu
  77. Jika kamu melihat seorang hamba yang ditetapkan Allah dalam menjaga wiridnya dan sampai lama tidak juga menerima kurnia Allah, kamu jangan meremehkan pemberian Allah kepadanya, karena kamu belum melihat padanya tanda orang arif atau keindahan orang cinta pada Allah. Sebab andaikata tidak ada warid (kurnia Allah), tentu tidak mungkin ada wirid.
  78. Ada kaum yang didudukkan oleh Allah untuk hanya beribadah kepadaNya dan ada kaum yang diistimewakan oleh Allah dengan cinta padaNya. Untuk masing-masing Allah memberikan kurnia dan kurnia-kurnia itu dari tuhanmu dan kurnia tuhanmu tidak terbatas
  79. Jarang sekali kurnia besar dari Allah terjadi kecuali secara mendadak agar tidak ada orang yang mengaku bahwa ia telah mempersiapkan untuk menerima kurnia itu
  80. Barangsiapa yang selalu menjawab semua yang ditanyakan, ceritakan semua yang dilihat, yang menyebut semua yang diketahui, ketahuilah bahwa yang demikian itu tanda kebodohannya
  81. Allah menjadikan rumah akhirat hanya sebagai tempat pembalasan bagi hamba yang mukmin, sebab dunia ini tidak cukup sebagai tempat apa yang akan diberikan kepada mereka, juga karena Allah sayang akan memberikan pahala kepada mereka di tempat yang tidak kekal
  82. Barangsiapa yang dapat merasakan buah amal ibadahnya di dunia ini, maka itu sebagai tanda diterimanya amal oleh Allah di akhirat kelak
  83. Jika kamu ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah, perhatikan di dalam bagian apa Allah menempatkanmu
  84. Jika Allah telah memberi rezeki kepadamu berupa perasaan puas melakukan ibadah pada lahirmu dan merasa cukup kaya dengan Allah dalam batinmu, ketahuilah bahwa Allah telah melimpahkan kepadamu nikmat lahir batin
  85. Sebaik-baik yang harus kamu minta dari Allah adalah apa yang Allah menyuruhmu
  86. Bersambung .........................

Tidak ada komentar:

Kumpul Blogger