Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiimBismillaahir rahmaanir rahiimWash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Kekuatan bagi tubuh fisik untuk melakukan perbuatan yang baik berasal dari makanan kita. Kita harus menghormati rezeki yang diberikan oleh Tuhan kita.
Begitu banyak malaikat yang bekerja untuk mempersiapkan makanan yang baik bagi manusia. Malaikat-malaikat itu diciptakan dari Samudra Rahmat Allah SWT. Jika kita menjaga kehormatan kita terhadap makanan, malaikat itu akan menolong kita untuk menggunakan kekuatan dari makanan itu untuk perbuatan dan perilaku yang baik. Jika kita tidak menjaganya, para malaikat itu menjadi malu dan mereka akan pergi.
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiimBismillaahir rahmaanir rahiimWash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Kekuatan bagi tubuh fisik untuk melakukan perbuatan yang baik berasal dari makanan kita. Kita harus menghormati rezeki yang diberikan oleh Tuhan kita.
Begitu banyak malaikat yang bekerja untuk mempersiapkan makanan yang baik bagi manusia. Malaikat-malaikat itu diciptakan dari Samudra Rahmat Allah SWT. Jika kita menjaga kehormatan kita terhadap makanan, malaikat itu akan menolong kita untuk menggunakan kekuatan dari makanan itu untuk perbuatan dan perilaku yang baik. Jika kita tidak menjaganya, para malaikat itu menjadi malu dan mereka akan pergi.
Grandsyekh kita selalu memulai makan dengan mengucapkan syahadat. Ini akan membuat Tuhan kita senang dengan kita dan makanan itu menjadi halal. Hanya karena nikmat-Nyalah makanan itu dapat tersaji di meja, sebagai kehormatan terhadap Nabi-Nya yang tercinta, Nabi Muhammad SAW. Kalian harus mengatakan pada diri kalian, “Aku tidak pantas untuk mendapatkan nikmat ini, tetapi Engkau, Wahai Allah SWT, Engkau memberikannya kepadaku sebagai kehormatan terhadap Kekasih-Mu.” Dengan demikian para malaikat akan tinggal untuk menggunakan kekuatan dari makanan itu di jalannya Nabi SAW. Adalah hal yang memalukan untuk mengeluhkan makanan dan itu membuat celah bagi Setan dan tentaranya untuk duduk di meja makan sehingga hanya perbuatan buruk yang dihasilkan dari makanan itu.
Setiap makanan yang tersaji di meja adalah nikmat dan rahmat Tuhan kita. Ini adalah adab. Grandsyekh kita menjaganya dengan sangat hati-hati.
Doa Sebelum Makan
Asy-hadu an la ilaha illa-Allah wa asy-hadu anna Muhammadan `abduhu wa-rasuluh
Astaghfirullaahu ‘l-`Azhiim (3x)
Fa in tawallaw faqul hasbiiy-Allaahu laa ilaaha illa Huuw 'alayhi tawakaltu wa Huuwa rabbu ‘l-`arsyi ‘l-`Azhiim [At-Taubah, 9:129]
Ila syarafi ‘n-Nabii shall-Allaahu `alayhi wa sallam, wa aalihi wa ash-haabihi ‘l-kiraam wa ila arwaahi abaa’ina wa ummahaatinaa wa hadharati ustaadzinaa wa ustaadzi ustaadzinaa wa ‘sh-shiddiiqiiyyiin al-faatiha.
Setiap makanan yang tersaji di meja adalah nikmat dan rahmat Tuhan kita. Ini adalah adab. Grandsyekh kita menjaganya dengan sangat hati-hati.
Doa Sebelum Makan
Asy-hadu an la ilaha illa-Allah wa asy-hadu anna Muhammadan `abduhu wa-rasuluh
Astaghfirullaahu ‘l-`Azhiim (3x)
Fa in tawallaw faqul hasbiiy-Allaahu laa ilaaha illa Huuw 'alayhi tawakaltu wa Huuwa rabbu ‘l-`arsyi ‘l-`Azhiim [At-Taubah, 9:129]
Ila syarafi ‘n-Nabii shall-Allaahu `alayhi wa sallam, wa aalihi wa ash-haabihi ‘l-kiraam wa ila arwaahi abaa’ina wa ummahaatinaa wa hadharati ustaadzinaa wa ustaadzi ustaadzinaa wa ‘sh-shiddiiqiiyyiin al-faatiha.
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan utusan-Nya.
Aku memohon ampun kepada Allah SWT (3x)
Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Cukuplah Allah SWT bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung.” [At-Taubah, 9:129]
Kami kirimkan ini kepada Nabi SAW yang mulia, kepada keluarganya dan sahabatnya, dan kepada arwah bapak-bapak dan ibu-ibu kami, guru-guru kami yang mulia, dan guru-guru dari guru-guru kami, dan orang-orang yang benar. (baca) Surat al-Fatiha.
Doa Setelah Makan
Doa Setelah Makan
Alhamdulillaahi ‘lladzii ath`amanaa wa saqaanaa wa j’alanaa muslimiina. Alhamdulillaah hamdan yuwaafi n’imahu wa yukaafi maziidahu kamaa yanbaghii li-jalaali wajhika ‘l-`azhiim yaa Allah, n’imat jaliilullah, barakat khaliilullah, syafa’at yaa Rasuulullah. Allaahuma akrim shaahib hadzaa-th-tha’am wa’l-aakiliin. Allaahuma zid walaa tuqallil ila syarafi ‘n-Nabii shall-Allaahu `alayhi wa sallam, wa aalihi wa ash-haabihi ‘l-kiraam wa ila arwaahi abaa’ina wa ummahaatinaa wa hadharati ustaadzinaa wa ustaadzi ustaadzinaa wa ‘sh-shiddiiqiiyyiin
Rabbanaa taqabbal minna bi-hurmati sirri suuratu ‘l-fatiha
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami makan dan memuaskan dahaga kami, yang membuat kami sebagai Muslim. Segala puji bagi Allah SWT, dengan pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi dan yang menambahkannya, pujian yang mendekati keluhuran-Nya dan keagungan-Mu, Ya Allah SWT. Anugerahkanlah kami dengan nikmat dari Keagungan-Mu, berkah dari Kekasih-Mu, dan syafaat Rasulullah SAW. Ya Allah SWT, muliakanlah orang yang memberi makanan ini dan orang-orang yang memakannya. Ya Allah SWT tingkatkanlah dan jangan dikurangi. Kami kirimkan ini sebagai persembahan kepada Nabi SAW yang mulia, kepada keluarga dan para sahabatnya, dan kepada arwah bapak-bapak dan ibu-ibu kami, guru-guru kami yang mulia, dan guru-guru dari guru-guru kami, dan orang-orang yang benar. Ya Tuhan kami, terimalah dari kami dengan kehormatan rahasia dari surat (baca) Surat al-Fatiha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar