786,
Pada 29 Desember lalu, di zawiyah Hasbi, ba'da Maghrib, sh Mustafa memberikan pesan kepada kita semua mengenai pentingnya melazimkan ayatul hirz di zawiyah-zawiyah maupun di pribadi kita masing-masing. Apa manfaat dari ayatul hirz? Berikut salinan dari pesan yang disampaikan oleh Sh Mustafa:
Dulu ketika saya di Malaysia, saya begitu tercekam. Negara Islam tapi koq banyakan pemecahan masalah hubungan antar pribadi dengan sihir. Saya jadi agak.. punya catatan "...lho koq?".
Astaghfirullah al adzim, hari-hari ini di kultur kita, ternyata sihir, lebih dari yang pernah aku saksikan di Malaysia.
Oleh karena itu, saya terangsang untuk meng-introduce ayatul hirz (Ayat-ayat Penangkal - red). Kata Rasulullah “barang siapa setelah maghrib membaca al-fatihah berikut 11 ayat dari surat al-baqarah”; tetapi beliau tidak mengatakan begitu: "berikut alif lam mim sampai muflihun, ayat kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat yang terakhir…". --Barangkali ini juga kebijakan yang diambil oleh kalangan tradisional, maka bahagian yang vital dari surat al-baqarah ini di introduce dalam kesehariannya. Ternyata sekarang kita lihat gunanya. Sebab itu di maghrib, di subuh, seyogyanya kita sisipkan (ayatul hirz – red)--. Sebab kata Rasul: “…dijamin aman dari aneka macam kejahatan manusia, jin dan setan sampai waktu subuh”. Berarti habis subuh harus dibaca lagi.
Saya banyak menjumpai kasus, telah mengadu kepada saya, merupakan fenomena interaktif tetapi pakai jinni power. Jadi barangkali lebih baik secara conditional di zawiyah-zawiyah kita atau di setiap pribadi kita, lazimkanlah ayatul hizr. Sehingga, karena itu, tadi, sesudah tahlil 10x, yang itu memang di-seyogyakan di waktu maghrib,dengan fadzilah, insyaAllah dijamin mantab aqidah dan husnul khotimah. Jadi sayang kalau tidak kita integrasikan: disambung dengan ayatul hizr, baru tasbih.
Sebenarnya, prinsipnya, patokannya, solat sunah ba'diyah itu disegerakan, dalam tradisi Naqshbandi, untuk mengelakkan kocar-kacir. Sebab Allah sendiri yang mengatakan, [arab] "the only way to aproach Me", kata Allah, "adalah kalau orang doyan dengan perfection. Sudah yang wajib, dilakukan yang sunah". Mekanismenya [arab] "sehingga dia semakin mencintai Aku dan Aku berlipat ganda kecintaannya kepada dia".[arab]. "kalau dia mencintai Aku, Aku jadi kuping dia, jadi mulut dia, jadi mata dia, jadi tangan dia, jadi kaki dia. apa yang tergerak di hati, Aku ya-kan. Barangsiapa kurangajar terhadap orang semacam itu, Aku sendiri yang mempermaklumkan perang!" (terhadap orang yang kurang ajar kepada orang semacam itu). Ini background; reference-nya.
Kenapa, semua solat kita yang 5 itu ada qobliyahnya? Kecuali subuh & ashar ada pula ba'diyahnya? Itu dibikin amat ketat. Artinya, mudah-mudahan tidak dengan karena kita menyisipkan ayatul hirz, solat sunahnya keteteran. Jadi setelah itu tetap untuk dilangsungkan amalan harian, yang di transformasikan dari Rasulullah melalui Sayyidina Abu Bakr dan yang terakhir kita terima dari sh Nazim. Jadi itu tetap untuk di-tradisikan. Itu belum selesai sampai solat ba'diyah tapi (ayatul hirz – red) ditaruh sesudah doa penutup solat.
Merenunglah kalian, wahai orang yang dikedalaman hatinya ada fungsi yang bergetar, yang hidup!
Adapun Ayat Khirzi adalah sbb :
Surah Al Fatehah
Surah Al Baqarah ayat 1 s.d 5
Ayat Kursi
Surah Al Baqarah ayat 256 s.d 257
Surah Al Baqarah ayat 284 s.d 286
Surah Al A'raaf ayat 54 s.d 56
Surah Al Isro' ayat 110 s.d 111
Surah As Shaffaat ayat 1 s.d 11
Surah Ar Rahman ayat 33 s.d 35
Surah Al Hasyr ayat 22 s.d 24
Surah Al Jin ayat 1 s.d 4
Wassalam,
Pada 29 Desember lalu, di zawiyah Hasbi, ba'da Maghrib, sh Mustafa memberikan pesan kepada kita semua mengenai pentingnya melazimkan ayatul hirz di zawiyah-zawiyah maupun di pribadi kita masing-masing. Apa manfaat dari ayatul hirz? Berikut salinan dari pesan yang disampaikan oleh Sh Mustafa:
Dulu ketika saya di Malaysia, saya begitu tercekam. Negara Islam tapi koq banyakan pemecahan masalah hubungan antar pribadi dengan sihir. Saya jadi agak.. punya catatan "...lho koq?".
Astaghfirullah al adzim, hari-hari ini di kultur kita, ternyata sihir, lebih dari yang pernah aku saksikan di Malaysia.
Oleh karena itu, saya terangsang untuk meng-introduce ayatul hirz (Ayat-ayat Penangkal - red). Kata Rasulullah “barang siapa setelah maghrib membaca al-fatihah berikut 11 ayat dari surat al-baqarah”; tetapi beliau tidak mengatakan begitu: "berikut alif lam mim sampai muflihun, ayat kursi dan 2 ayat sesudahnya, dan 3 ayat yang terakhir…". --Barangkali ini juga kebijakan yang diambil oleh kalangan tradisional, maka bahagian yang vital dari surat al-baqarah ini di introduce dalam kesehariannya. Ternyata sekarang kita lihat gunanya. Sebab itu di maghrib, di subuh, seyogyanya kita sisipkan (ayatul hirz – red)--. Sebab kata Rasul: “…dijamin aman dari aneka macam kejahatan manusia, jin dan setan sampai waktu subuh”. Berarti habis subuh harus dibaca lagi.
Saya banyak menjumpai kasus, telah mengadu kepada saya, merupakan fenomena interaktif tetapi pakai jinni power. Jadi barangkali lebih baik secara conditional di zawiyah-zawiyah kita atau di setiap pribadi kita, lazimkanlah ayatul hizr. Sehingga, karena itu, tadi, sesudah tahlil 10x, yang itu memang di-seyogyakan di waktu maghrib,dengan fadzilah, insyaAllah dijamin mantab aqidah dan husnul khotimah. Jadi sayang kalau tidak kita integrasikan: disambung dengan ayatul hizr, baru tasbih.
Sebenarnya, prinsipnya, patokannya, solat sunah ba'diyah itu disegerakan, dalam tradisi Naqshbandi, untuk mengelakkan kocar-kacir. Sebab Allah sendiri yang mengatakan, [arab] "the only way to aproach Me", kata Allah, "adalah kalau orang doyan dengan perfection. Sudah yang wajib, dilakukan yang sunah". Mekanismenya [arab] "sehingga dia semakin mencintai Aku dan Aku berlipat ganda kecintaannya kepada dia".[arab]. "kalau dia mencintai Aku, Aku jadi kuping dia, jadi mulut dia, jadi mata dia, jadi tangan dia, jadi kaki dia. apa yang tergerak di hati, Aku ya-kan. Barangsiapa kurangajar terhadap orang semacam itu, Aku sendiri yang mempermaklumkan perang!" (terhadap orang yang kurang ajar kepada orang semacam itu). Ini background; reference-nya.
Kenapa, semua solat kita yang 5 itu ada qobliyahnya? Kecuali subuh & ashar ada pula ba'diyahnya? Itu dibikin amat ketat. Artinya, mudah-mudahan tidak dengan karena kita menyisipkan ayatul hirz, solat sunahnya keteteran. Jadi setelah itu tetap untuk dilangsungkan amalan harian, yang di transformasikan dari Rasulullah melalui Sayyidina Abu Bakr dan yang terakhir kita terima dari sh Nazim. Jadi itu tetap untuk di-tradisikan. Itu belum selesai sampai solat ba'diyah tapi (ayatul hirz – red) ditaruh sesudah doa penutup solat.
Merenunglah kalian, wahai orang yang dikedalaman hatinya ada fungsi yang bergetar, yang hidup!
Adapun Ayat Khirzi adalah sbb :
Surah Al Fatehah
Surah Al Baqarah ayat 1 s.d 5
Ayat Kursi
Surah Al Baqarah ayat 256 s.d 257
Surah Al Baqarah ayat 284 s.d 286
Surah Al A'raaf ayat 54 s.d 56
Surah Al Isro' ayat 110 s.d 111
Surah As Shaffaat ayat 1 s.d 11
Surah Ar Rahman ayat 33 s.d 35
Surah Al Hasyr ayat 22 s.d 24
Surah Al Jin ayat 1 s.d 4
Wassalam,
Disarikan dari mailist : muhibbun_naqsybandi@yahoogroups.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar