Kebahagiaan hakiki hanya bisa dicapai bila seseorang sudah berada dalam pengenalan kepada Allah dengan sebenar-benarnya, tanpa ada sedikitpun was-was dan ragu-ragu melainkan keyakinan yang padat melalui ketulusan / keikhlasan hati.
Keikhlasan terbit dari jiwa dan hati yang bersih dari noda-noda dosa dan penyakit-penyakit hati. Pembersihan jiwa dan pensucian hati dilakukan melalui praktek ruhani dalam keseharian. Teori tentang ikhlas dan kebersihan hati sudah diketahui banyak orang, tapi yang mengetahui bagaimana keadaan dan suasana hati yang dirasakan ikhlas sehingga ibadah pun bisa khusu' dan keadaan khusu' serta suasana hati terasa khusu' pun hanya diketahui oleh segelintir orang yang memang sudah betul-betul faham dan ahli. Mereka itulah Ahli Dzikir, Al Mursyid, Awliya pewaris Nabi yang mengetahui suasana hati itu dan mampu pula membimbing orang lain mendapatkan keadaan khusu', ikhlas, serta segala seluk beluk yang berkenaan dengan jiwa.
Man Yahdillaahi fahuwal muhtad wa man yudhlil falan tajida lahuu Waliyyan Mursyiida (Barang siapa diberi petunjuk maka ia akan mendapatkan Hidayah, dan Barang siapa disesatkan maka tidak akan dipertemukan dengan seorang Wali Mursyid (yang memberi petunjuk) ( QS. Al Kahfi )
Rabu, 07 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar