Kamis, 26 Maret 2009

Apa yang Terjadi pada saat Sujud setelah Salat Najat?


Syekh Hisyam Kabbani QS

Fenton, 29 September 2008

(dari buku Traces of The Light)


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin, Sayyidinaa Muhammadiw wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Ketika kita melakukan Salat Najat, dan kemudian kita melakukan sujud, apa yang terjadi? Adakah sesuatu yang terjadi dengan mata kalian? Apakah kalian melihat kilatan cahaya di mata kalian ketika sujud? [ya], siapa yang mengatakan “ya”? Coba cek diri kalian, ketika sujud. Ketika kalian sujud, kalian menutup mata kalian, lalu ada seperti kilat yang datang ke mata kalian. Kalian tidak memperhatikan. Jika kalian memperhatikan, kalian dapat melihatnya. Ketika kalian menutup mata kalian lalu kalian sujud, bukan ketika salat dan sujudnya cukup lama, misalnya 10 menit, kalian akan melihat kilatan cahaya, seperti lampu kilat pada kamera, kilatan itu datang dan pergi, datang dan pergi. Itu adalah salah satu dari level pertama yang akan membawa kalian menuju hadirat Nabi SAW. Mereka meluncurkan kilatan cahaya itu pada kalian, dan jika kalian mengikutinya kalian akan sampai di sana. Dan itu pasti terjadi, bila kalian benar-benar memfokuskannya. Cobalah!


Ini adalah salah satu rahasia, yang Mawlana bilang, “Keluarkan (tentang rahasia ini).” Jadi bila kalian tetap fokus, kalian akan melihat bahwa kilatan cahaya itu akan semakin bertambah, mereka datang, pergi, datang dan pergi. Barangkali dua atau tiga kilatan yang datang. Atau bisa saja kilatan yang terus-menerus. Ia berkelap-kelip bagaikan menara. Cahaya itu berkelap-kelip untuk menunjukkan arah yang harus kalian ikuti. Pada saat itu, kalian harus tahu bahwa Syekh kalian membawa kalian ke hadirat Nabi SAW. Jika kalian fokus dengan baik, ia akan terus berlangsung dan tiba-tiba kilatan raksasa akan datang dan kalian berada di sana .


Kita memohon kepada Allah SWT untuk memperlihatkan hal itu kepada kita dan agar kilatan itu terus mendatangi kita, membuka kita agar kita mampu melihat apa yang kita perlukan, agar kita terbimbing. Kita tidak ingin menyombongkan diri dengan segala dosa kita dan mengatakan bahwa kita sudah ada di sana (di hadirat Nabi SAW). Tidak demikian. Kita ingin agar mereka membawa kita.[]


versi cetak dimuat di Ahl Haq Mingguan edisi 04


Tidak ada komentar:

Kumpul Blogger