Berikut ini adalah sebuah sohbet pendek yang sangat indah yang diberikan oleh Maulana Syaikh Nazhim berkaitan dengan kematian tragis yang dialami oleh saudari Hajjah Fatima di Jerman. Menurut yang kami dengar dan sebagaimana yang diliput dalam koran nasional Jerman; dalam kecelakaan itu, di menit-menit terakhir, beliau menempatkan dirinya di depan dua anak kecil untuk melindungi mereka. Masya Allah.
Tanya: Bagaimana Fatima sekarang?
Jawab : Dia baik-baik saja. Dia tidak ingin kembali (ke dunia ini). Dia telah mengorbankan dirinya bagi anak-anaknya dan dia akan diberi ganjaran untuk melindungi anak-anaknya dan mengorbankan jiwanya bagi mereka. Kematian telah ditetapkan bagi setiap orang, dan alasan-alasan yang mengantarkan seseorang pada kematian sangat tak terhingga… Ketika Allah swt telah menetapkan suatu takdir bagi seseorang, orang itu akan segera menemui nasibnya—bagaikan tengah terpesona.
Tanya: Apa yang dapat kita harapkan di Hari Kemudian?
Jawab : Orang-orang beriman (mukmin) meninggal dalam keadaan tenang dan damai, mereka tidak menanggung suatu beban ketika meninggal. Orang-orang kafir berada dalam kesulitan dan mengalami kematian yang sangat mengerikan. Di dalam makamnya, orang-orang beriman akan berkumpul bersama orang-orang yang mereka cintai, dan makam itu akan seperti Surga bagi mereka, tak terbayangkan indahnya! Kita memasuki masa yang kekal—sungguh kata-kata yang indah. Setiap orang akan mengalami kematian, dan kita semua bergerak menuju ajal kita. Jika kita orang yang beriman, kematian itu tidak akan menyakitkan, malah sangat indah, dan tak ada yang perlu ditakutkan.Fatima adalah milik Grandsyaikh, begitu pula dengan semua saudara-saudari Naqsybandi lainnya. Jadi, dia berada di bawah lindungan Grandsyaikh dan beliau memeliharanya. Ruh seorang Naqsybandi akan diterima oleh Grandsyaikh, karena mereka bukanlah orang-orang yang standar (biasa). Ketika seseorang meninggal dunia—bahkan bila dia terbakar hingga tewas atau tenggelam—ada satu sel dari tubuhnya yang tetap hidup. Sel ini [berada di ujung rongga tulang belakang] dilindungi selama di bumi. Di akhir masa, bumi ini akan kosong dan hampa, dan tak ada makhluk hidup yang berada di dalamnya. Allah akan mengirim hujan, yang serupa dengan cairan semen pria dan terus berlangsung selama 40 tahun. Air hujan itu akan memenuhi bumi hingga mencapai kedalaman 70 meter dan akan menyuburkan dan menumbuhkan kembali sel-sel tadi. Tubuh setiap orang akan tumbuh kembali dari sel itu sama halnya ketika tumbuh di rahim ibu—seperti sebelumnya.Allah swt kemudian mengirim Malaikat Utama Jibril AS untuk mencari makam Nabi Muhammad SAW. Malaikat Utama yang lain akan kembali karena Jibril ah yang selalu berhubungan dengan Rasulullah saw. Dia tidak akan sanggup menemukan lokasi makam tersebut [karena semuanya telah menjadi debu]. Kemudian Allah akan menunjukkan suatu tempat di mana dari tempat itu terpancar seberkas cahaya menuju langit—dan itulah tempat di mana Rasulullah saw dimakamkan. Dia (Allah) akan memanggilnya, “Wahai kekasih yang tercinta di Hadirat-Ku!”—kemudian Rasulullah saw akan bangkit dan menyapu debu dari janggutnya.Beliau lalu disandangkan dengan jubah yang sangat indah dan di atas kepalanya disematkan mahkota yang megah—dan beliau akan bercahaya! Beliau akan bertanya, “Di mana Ummatku?” jawab-Nya, “Jangan khawatir, mereka belum dibangkitkan.” Tetapi kemudian semua orang akan dibangkitkan dalam wujud aslinya dan akan ditanya oleh para malaikat, “Siapa Tuhanmu?” Jika orang itu menjawab, “Tuhanku adalah Allah, Tuhan Pemilik Surga!” maka dia akan menerima penegasan, “Engkau berkata benar.” Kemudian dia ditanya lagi, “Siapa Nabimu?” dan bila jawabannya, “Muhammad saw, makhluk yang paling mulia dan paling dicintai di Hadirat Ilahi.” Kemudian dia akan kembali dibenarkan. “Apa keyakinanmu, agamamu?” “Islam.” “Benar!” “Apa Kitab Sucimu?” “Aku percaya kepada semua wahyu, tetapi Kitabku adalah al-Quran yang suci.” “Benar!” Jika orang itu menjawab semua pertanyaan dengan benar, pintu Surga akan terbuka di makamnya.
Tanya: Apakah ada ujian juga di Hari Kemudian?
Jawab : Tak ada ujian. Ketika seseorang menerima Islam, maka dia menjadi bersih. Bila dia tidak benar-benar bersih di dunia ini, dia akan dibersihkan pada saat kepergiannya dari dunia ini ke kehidupan berikutnya. Jika itu belum cukup, ada pembersihan selama 40 hari di makamnya [sejenis khalwat]. Dan Saya berharap bahwa ini akan cukup dan orang itu akan bersama Grandsyaikh di Hari Pembalasan.
Tanya: Apakah kita akan bersama orang yang kita cintai walaupun mereka bukan Muslim?
Jawab : Karena kalian! Karena mereka milikmu dan kalian milik mereka, Allah akan mengaruniakan mereka ‘Iman’ di menit-menit terakhir. Dia tidak akan membiarkan mereka dibuang ke Neraka. Kalian telah diberi kemuliaan karena kalian adalah Muslim dan berada dalam Islam, bersama orang yang paling mulia Rasulullah saw. Kemuliaan ini terus meluas hingga ke nenek moyang kalian dan mereka bahagia karena kalian menjadi Muslim. Semoga berkah Allah bersama kalian dan juga mereka. Semoga Allah menjaga kita agar tetap berada di jalan menuju Surga, di mana kita akan mencapai kekekalan, demi kemuliaan orang yang paling mulia Sayyidina Muhammad saw, Fatiha.
Sumber : http://blog.boleh.com/zawiyah?page=11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar