
Syaikh Nazim Adil al Haqqani
Mercy Oceans Book Two
Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berkata bahwa setiap orang harus mengetahui bahwa dia beradadalam kehidupan yang bersifat sementara. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah , kitamenyakini adanya Hari Kemudian sebagai salah saturukun Iman. Seluruh Rasul diutus untuk memberipetunjuk kepada semua orang mengenai adanya kehidupandi Hari Kemudian. Grandsyaikh kemudian menyampaikansebuah cerita berkaitan dengan hal ini.Pada suatu hari seorang Syaikh besar yang terpelajarkedatangan sekelompok tamu yang mengaku sebagai orangmodern. Mereka bermaksud untuk berbuat iseng terhadap Syaikh yang menurutnya sangat kuno dan ketinggalan zaman. Mereka berkata, “Wahai Syaikh apakah engkau percaya kepada Surga dan Neraka dan Hari Kemudian?” “Ya!” “Yakin?” “Ya!” “Bagaimana engkau bisa percaya tanpa melihatnya?” “Mudah saja! Apakah kalian tidak percaya bila tidak melihatnya?” Tidak!” “Apa kalian yakin?” “Ya!” “Kalau begitu Saya akan mengajukan satu pertanyaan,” kata Syaikh.
Katakanlah kalian bertujuh berada di suatu tempat lalu tuan rumah membawakan sepoci besar susu. Orang itu berkata, ‘Silakan diminum!’ Kemudian ada seseorang di luar yang memanggil kalian, kalian semua pergi menemuinya kecuali satu orang yang menunggu di dalam. Orang yang tetap tinggal di dalam adalah orang asing dan bukan seagama denganmu. Ketika kalian kembali, dia berkata, ‘Jangan minum susu itu! Saya melihat seekor ular datang dan meletakkan mulut dan bisanya ke dalam bejana itu.’ Nah, sekarang bisakah kalian meminumnya?” mereka menjawab, “Tidak!” “Mengapa? Apakah kalian melihat ular itu?” “Tidak!” “Berartikalian percaya kepada satu orang walaupun dia orangasing? Mungkin saja setelah kalian pergi, kemudiandia sendiri yang meminum semua susu tersebut.” Mereka berkata, “Wahai Syaikh, hidup ini tidak murah, kami harus waspada.” “Wahai anakku, kalian sungguh bodoh! Kalian percaya kepada satu orang untuk hal tadi tetapi tidak percaya kepada 124.000 Nabi yang semuanya datang dan mengatakan hal yang sama, ‘Wahai manusia berhati-hatilah dengan kehidupan di dunia dan di Hari Kemudian’ Apakah mungkin 124.000 nabi percaya kepada suatu kebohongan? Saya tidak melihat adanya akal sehatdi diri kalian.
Bagaimana kalian bisa mengaku sebagai orang yang modern?” “Oh Syaikh! Engkau benar, itu adalah suatu hikmah dan kami percaya terhadap apa yang engkau katakan.” Pernahkan seseorang melihat Surga? Ya! Ayah Adam danIbu Hawa diciptakan dan tinggal di sana. Beliauberkata kepada kita dan setiap Nabi dan keturunannyajuga berkata tentang hal yang sama. Wahai anakku,jagalah Iman kepada Tuhanmu dan jangan tertipu olehkehidupan di dunia ini. Ini bukanlah hidup yangsebenarnya, hidup yang sebenarnya adalah di HariKemudian. (kemudian ada yang bertanya tentang asal-usul dosa) Nabi Adam as membawa benih seluruh anaknya dalamruas-ruas tulang belakangnya. Beberapa di antaramereka adalah orang yang beriman sedangkan yanglainnya kafir. Seolah-olah ada angin yang kuat yangmendorongnya untuk memakan buah dari pohon itu. Anak-anak yang kafir dalam tulang belakangnya-lah yang mendorongnya untuk makan buah dari pohon itu. Kebijaksanaan Allah yang mengirim mereka ke Bumi untuk memisahkan mana yang beriman dan mana yang kafir.
Orang yang beriman akan kembali ke Surga dan yangtidak beriman kembali ke tempatnya. Ketika Nabi Adamas memohon taubat, beliau memohon untuk seluruhanak-anaknya, beliau sendiri yang menanggung dosa-dosa mereka. Tetapi bukan berarti beliau yang melakukan dosa-dosa tersebut, beliau adalah seorang Nabi dan para Anbiya bersifat ma’sum, terpelihara dari dosa. Tetapi sebagai seorang Ayah, dia memohon taubat atas nama anak-anaknya. Ini adalah suatu rahasia dari takdir Allah. Kita hanya mengetahui bahwa Nabi Adam as memakan buah itu dan bertaubat, sebagaimana seorang Ayah memohon ampun atas dosa-dosa anak-anaknya dan Nabi Adam as adalah Ayah dari seluruh ummat manusia. Allah memberi kasih-sayang dan ampunan kepada semua anak Nabi Adam as.
Kita semua hidup dalam kasih-sayang ar Rahmaan.Kita yakin dan berhak untuk yakin, karena banyak Nabidan Awliya yang telah melihat Surga dan Neraka. Banyak pula orang-orang beriman yang telah melihatnyadalam mimpinya. Tak satu pun yang bisa membuktikanbahwa tidak ada kehidupan di Hari Kemudian nanti. Kalian bisa bertemu dengan bermacam-macam golongan. Jika kalian menemukan salah seorang dari merekamengajak untuk kepentingan hidup di Hari Kemudian,jagalah silaturahim dengan mereka, sebanyak mungkinyang kalian bisa. Manfaat yang bisa diambil darikebersamaan itu adalah semua atribut dan karakter baik akan terhimpun dalam Iman yang kuat di Hari Kemudian.
Dengan demikian semua hal yang baik ikut berkembang. Kalian bisa melihat semua hal buruk berkembang diantara mereka yang tidak beriman, yang tidak terikatdengan segala macam hal, mereka bebas. Siapa pun yang percaya dengan Hari Kemudian mempunyai tanggung jawab bagi dirinya dan bagi orang lain. Orang yang tidak beriman tidak mempunyai tanggung jawab seperti itu. Siapa pun yang mengajak untuk kebaikan, jadikanlah dia teman kalian. Siapa yang tidak mengajak kepada Hari Kemudian adalah Setan atau Ular, maka jauhilah mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar