Selasa, 02 Desember 2008

Langkah-Langkah Meditasi Sufi (Langkah 4)


Ilustrasi Langkah demi Langkah Mengenai Meditasi Sufioleh: as-Sayyid Nurjan MirahmadiAlih bahasa: Syekh Soetono


Langkah 4
Posisi Tangan:Jempol dan telunjuk memperagakan posisi "Allah Hu" untuk kuasa/kekuatan terbesar.
Tangan diberi kode dengan kode angka arab, tangan kanan "18", tangan kiri "81" masing-masing dijumlahkan keduanya menjadi 9 dan dua 9 menjadi 99.
Tangan diberi karakter dengan Asma-ul�husna Allah. Dan nama ke-99 dari Rasul adalah Mustafa..

Bernapas dengan Sadar ("Hosh dar dam")
Hosh artinya "pikiran" Dar artinya "dalam" Dam artinya "Napas"
Itu artinya, menurut Mawlana Abdul Khaliq al-Ghujdawani (q), bahwa "Misi paling penting bagi pejalan dalam thariqat ini adalah menjaga napasnya, dan dia yang tidak dapat menjaga napasnya, akan dikatakan tentang orang itu, 'dia telah tersesat/kehilangan dirinya.'"
Syah Naqsyband berkata, "Thariqat ini dibangun di atas (dengan pondasi) napas. Jadi adalah sebuah keharusan untuk semua orang menjaga napasnya di kala menghirup dan membuang napas, dan selanjutnya untuk menjaga napasnya dalam jangka waktu antara menghirup dan membuang napasnya."


"Dzikir mengalir dalam tubuh setiap makhluk hidup oleh keharusan (kebutuhan) napas mereka, bahkan tanpa kehendak sebagai sebuah tanda/peragaan ketaatan, yang adalah bagian dari penciptaan mereka.


Melalui napas mereka, bunyi huruf "Ha" dari Nama Ilahiah Allah dibuat setiap kali membuang dan menghirup napas dan itu adalah sebuah tanda dari Jati Diri (Dzat) Gaib yang berfungsi untuk menekankan Kekhasan Allahu Shamad. Maka adalah penting untuk hadir dengan napas seperti itu, agar supaya menyadari (merasakan) Jati Diri (Dzat) Maha Pencipta."
Nama 'Allah' yang meliputi sembilan puluh sembilan Asma-ul' husna terdiri atas empat huruf: Alif, Lam, Lam dan Ha yang sama dengan suara napas - (ALLAH I).
Kaum Sufisme mengatakan bahwa Dzat Allah yang paling gaib mutlak dinyatakan oleh huruf terakhir itu yang dibunyikan dengan vokal Alif, "Ha". Ini mewakili Gaib Absolut Dzat-Nya Allah I.

Memelihara napasmu dari kelalaian akan membawa mu kepada Hadirat sempurna, dan Hadirat sempurna akan membawamu kepada Penampakan (Visi) sempurna, dan Penampakan sempurna akan membawamu kepada Hadirat (Manifestasi) Asma-ul' husna Allah I yang sempurna.

Allah membimbingmu kepada Hadirat Asma-ul' husna-Nya, karena dikatakan bahwa, "Asma Allah adalah sebanyak napas makhluk".
Hendaknya diketahui oleh semua orang bahwa melindungi napas terhadap kelalaian sungguh sukar bagi para pejalan. Maka mereka harus menjaganya dengan memohon ampunan (istighfar) karena memohon ampunan akan membersihkannya dan mensucikannya dan mempersiapkan sang pejalan untuk (menjumpai) Hadirat Benar (Haqq) Allah di setiap tempat.

Tidak ada komentar:

Kumpul Blogger