Maulana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al-Haqqani qs
dalam Mercy Oceans (Book Two)
Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berbicara mengenai cobaan. Setiap hari cobaan baru akan datang dan setiap murid harus bisa menghadapinya, dengan demikian imannya akan menjadi iman yang sejati. Setiap orang dapat meningkatkan maqamnya. Bagi orang-orang yang masih berada di bawah pengaruh egonya, dia akan diuji dengan sesuatu yang tidak disukai egonya. Cobaan itu bisa berasal dari mana saja; keluarga, teman, pekerjaan, atau tetangga. Sesuatu yang tidak kalian sukai akan mendatangimu. Jalan menuju perkembangan adalah dengan bersabar. Tidak ada perkembangan yang sifatnya instan. Seseorang harus bisa menerima semua peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Jika kalian bisa bertahan dari orang yang mengganggumu, itulah tanda dari suatu perkembangan.
Kalian tidak perlu menjadi orang yang bisa terbang di langit atau berjalan di atas permukaan laut atau bisa terlihat di beberapa tempat sekaligus atau bisa bermimpi yang indah dan bagus. Yang penting dalam thariqat kita adalah sabar, bertahan dari segala gelombang kejahatan bagaikan gunung yang menghadang badai, dia tidak terdorong ke belakang. Itulah yang dinamakan perkembangan. Atau seperti samudra yang tidak tercemar dengan air sungai yang masuk ke dalamnya. Orang dengan kekuatan luar biasa, bisa saja terbang, tetapi dia bisa kehilangan imannya di saat akhir hayatnya bila Iblis menggoda mereka. Kita harus bisa bertahan dari segala hal yang menyakitkan yang dilakukan oleh orang lain. Grandsyaikh berkata, kita harus bisa bangkit dari segala hal yang berlawanan dengan keinginan kita dan siap untuk mentoleransinya.
Ini adalah maqam Iman yang sejati. Tiga kali sehari Syaikh akan mengunjungi murid-muridnya, tetapi bukannya memberi kesenangan melainkan dengan mengirimkan sesuatu yang tidak disukai murid-muridnya. Apakah kamu bersabar, atau menyerah? Jika kamu bersabar hatimu akan tenang dan dia akan mendatangkan kepuasan kepadamu. Kemudian cahaya akan memasuki matamu yang sesungguhnya dan keimananmu akan bertambah. Pada setiap kesempatan kamu bisa mengalami peningkatan atau malah terperosok. Masa sekarang akan dipenuhi dengan segala hal yang tidak kalian sukai, dunia ini dipenuhi kejahatan dan setan. Rasulullah e bersabda bahwa menjaga agama di saat seperti ini lebih sulit daripada membiarkan api di tangan seseorang. Kita harus bersabar. Allah memberi pahala yang tidak terhingga kepada orang yang bisa bertahan dari hal-hal yang tidak disukainya. Itu merupakan jalan iman yang sejati, seperti halnya jalan Rasulullah dan para Awliya, yaitu untuk bertahan dari orang-orang jahat.
dalam Mercy Oceans (Book Two)
Grandsyaikh ‘Abdullah Fa’iz ad-Daghestani berbicara mengenai cobaan. Setiap hari cobaan baru akan datang dan setiap murid harus bisa menghadapinya, dengan demikian imannya akan menjadi iman yang sejati. Setiap orang dapat meningkatkan maqamnya. Bagi orang-orang yang masih berada di bawah pengaruh egonya, dia akan diuji dengan sesuatu yang tidak disukai egonya. Cobaan itu bisa berasal dari mana saja; keluarga, teman, pekerjaan, atau tetangga. Sesuatu yang tidak kalian sukai akan mendatangimu. Jalan menuju perkembangan adalah dengan bersabar. Tidak ada perkembangan yang sifatnya instan. Seseorang harus bisa menerima semua peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Jika kalian bisa bertahan dari orang yang mengganggumu, itulah tanda dari suatu perkembangan.
Kalian tidak perlu menjadi orang yang bisa terbang di langit atau berjalan di atas permukaan laut atau bisa terlihat di beberapa tempat sekaligus atau bisa bermimpi yang indah dan bagus. Yang penting dalam thariqat kita adalah sabar, bertahan dari segala gelombang kejahatan bagaikan gunung yang menghadang badai, dia tidak terdorong ke belakang. Itulah yang dinamakan perkembangan. Atau seperti samudra yang tidak tercemar dengan air sungai yang masuk ke dalamnya. Orang dengan kekuatan luar biasa, bisa saja terbang, tetapi dia bisa kehilangan imannya di saat akhir hayatnya bila Iblis menggoda mereka. Kita harus bisa bertahan dari segala hal yang menyakitkan yang dilakukan oleh orang lain. Grandsyaikh berkata, kita harus bisa bangkit dari segala hal yang berlawanan dengan keinginan kita dan siap untuk mentoleransinya.
Ini adalah maqam Iman yang sejati. Tiga kali sehari Syaikh akan mengunjungi murid-muridnya, tetapi bukannya memberi kesenangan melainkan dengan mengirimkan sesuatu yang tidak disukai murid-muridnya. Apakah kamu bersabar, atau menyerah? Jika kamu bersabar hatimu akan tenang dan dia akan mendatangkan kepuasan kepadamu. Kemudian cahaya akan memasuki matamu yang sesungguhnya dan keimananmu akan bertambah. Pada setiap kesempatan kamu bisa mengalami peningkatan atau malah terperosok. Masa sekarang akan dipenuhi dengan segala hal yang tidak kalian sukai, dunia ini dipenuhi kejahatan dan setan. Rasulullah e bersabda bahwa menjaga agama di saat seperti ini lebih sulit daripada membiarkan api di tangan seseorang. Kita harus bersabar. Allah memberi pahala yang tidak terhingga kepada orang yang bisa bertahan dari hal-hal yang tidak disukainya. Itu merupakan jalan iman yang sejati, seperti halnya jalan Rasulullah dan para Awliya, yaitu untuk bertahan dari orang-orang jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar