Disarikan dari tulisan : Jokotry di mailist reiki-hijau@yahoogroups.com, sumber : http://www.mahadewa-kalashakti.com
Gtumo Sufi atau Nur Muqoddas merupakan teknik spritual inner journey yang mengambil filosofi angka 0921. Nilai Angka 0921 mengandung makna spiritual yang cukup dalam sebagai alternatif langkah yang bisa diaplikasikan dalam menempuh perjalanan spiritual dan tentunya memberikan arah yang jelas dalam menempuh jalan spiritual itu melalui filosofi 0921. Angka 0 dimaksudkan sebagai step paling awal yang harus dipahami dengan kesadaran penuh, bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah, tiada daya tanpa campur tangan Allah. Pada pemahaman ini kita harus sadar betul bahwa 'kita adalah HAMBA'. Sebagai 'Hamba', maka posisi kita adalah '0', Lauhalaa walaa quwwata illabillahil 'aliyyil 'adziim' (tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah semata).
'0' juga berarti selalu melibatkan Rosulullah SAW dalam melakukan perjalanan spiritual, karena '0' artinya Fana, dan Beliaulah The Most Perfect Person dalam kefanaan, melebur ke dalam samudera kekuatan Ilahi. Bersama Rosulullah SAW, maka akan bersama Allah. Angka '0' juga bermakna 'Kala' atau 'Waktu'. Waktu merupakan 'sesuatu' yang suka atau tidak suka, harus dilalui. Sebagai 'Hamba' kita harus sadar akan waktu yang selalu berubah dan bergerak searah jarum jam silih berganti, unlimited/tiada batas. Kekuatan '0' adalah kekuatan hamba, unlimited power, karena ketika pasrah dan ikhlas dalam pisisi '0' (hamba), maka yang muncul hanya angka 1, yaitu Allah, sebagai proses ON-OFF dalam sistem komputer dalam kehidupan kita. Sampai disini, timbul banyak pertanyaan yang muncul di kepala anda. Bagaimana caranya memposisikan diri sebagai 'Hamba', posisi '0'? Teknik apa yang harus kita terapkan, mengingat menjadi manusia '0' itu tidak mudah? Intinya, disini kita harus 'keep taking action', keep doing, terus bergerak, bekerja, belajar ataupun berkativitas dalam koridor sunnatullah, karena inilah makna "Mati Sajroning Urip", atau dalam bahasa sufistik sering disebut 'Mati Sebelum Mati'. Bukan hanya diam dan tak bergerak dalam menghadapi kehidupan.
Setelah memahami dan menyadari betul bahwa kita adalah Hamba, maka untuk menuju Allah, kita memerlukan kendaraan spiritual. Kendaraan spiritualnya adalah Gtumo Sufi. Kendaraan spiritual ini dimaksudkan sebagai teknik spiritual yang dipakai untuk menuju pencerahan spiritual. Pencerahan spiritual ini dilalui dengan memasuki relung-relung/ ruang-ruang hati, yaitu fuad lubb dan sir dengan spiritual support kekuatan sembilan (power nine). Tentunya teknik spiritual Gtumo Sufi ini hanya setetes dari beberapa kendaraan spiritual yang ada di belahan bumi ini. Dan tentu juga, teknik Gtumo Sufi bukanlah teknik yang paling baik atau sempurna. Teknik Gtumo ini dipakai, karena alasan simple dan mudah dalam penerapannya, disamping pemahaman yang memadai bagi saya dalam teknik gtumo ini. Walaupun sederhana dan simple, Insya Allah teknik Gtumo mampu memberikan hasil yang cukup baik. Kendaraan Spiritual Gtumo Sufi ini digerakkan melalui bahan bakar yang berasal dari empat unsur alamiah tubuh, yaitu unsur api, tanah, air dan udara. Keempat unsur ini telah diinstallkan kepada setiap bayi yang dilahirkan hidup. Setiap bayi yang dilahirkan hidup ini disunnahkan untuk di-adzani dua kali (adzan dan iqomah tetapi dengan kualitas yang sama dengan adzan, hanya dipercepat frekuensinya, artinya Takbir pada Iqomah tetap 4 kali, demikian juga syahadat dst dilakukan 2 kali, seperti di adzan). Empat (4) takbir dalam adzan inilah represntasi dari ke-empat unsur manusia. Oleh karenanya, saya dalam hal ini, menyebut Kekuatan Empat Unsur manusia sebagai Kekuatan Adzan.
Sedangkan Kekuatan Sembilan (Power-9) merupakan driver yang akan menyertai dan mengantarkan perjalanan spiritual untuk masuk menyelami kedalaman samudera ilahi. Perjalanan ini akan melewati 4 (empat) relung hati yaitu hati, fuad, lubb dan sir. Ini adalah Inner Journey, perjalanan spiritual pribadi, dengan mengamati dirinya sendiri. Kekuatan sembilan ini bisa menjamin keselamatan dan kenyamanan kita dalam berjalan dengan kendaraan spiritual Gtumo Sufi. Hal ini karena kekuatan sembilan itu representasi dari kekuatan Rosulullah. Beliau-lah secara spiritual sejatinya 'the spiritual driver'.
Spiritual Inner Journey-ala Gtumo Sufi
Dalam melakukan 'Spiritual Inner Journey' ini anda harus melalui route-route perjalanan spiritual yang harus dilalui secara berurutan, tidak bisa potong kompas, atau melakukan troboson dan loncatan spiritual. Route spiritual ini harus dilalui dengan 'Penggerak Spiritual' yang berbeda sesuai dengan kondisi medan yang dilaluinya. Route/destinasi pertama yang akan dilalui adalah Hati. Namun untuk memasukinya, ada sembilan titik hambatan (jaring laba-laba, dalam bahasa sufi) yang harus di bukanya. Setelah berhasil dibuka (kekuatan ayat yang dipakai dijelaskan secara rinci dalam aplikasi Gtumo Sufi), masuk ke stasiun hati, kemudian masuk ke Fuad, Lubb, dan terakhir ke Sirr. Inilah spiritual inner journey yang akan di alami dalam pengalaman berwisata spiritual bersama Gtumo Sufi.
Gtumo Sufi (Nur Muqaddas) didesign sebagai proses 'inner journey' dengan memahami konsep empat unsur alamiah tubuh yang telah diinstallkan ke dalam setiap manusia. Inner journey di lakukan dengan mendengar, mengamati dan mengikuti arah perjalanan kesadaran spiritual yang terjadi di dalam diri kita masing-masing. Konsep Inner Journey Gtumo Sufi ini dimaksudkan bahwa dalam perjalanan untuk mencapai pencerahan spiritual dilakukan dengan mengevaluasi diri sendiri, menjadi diri kita sendiri bahwa sebenarnya dalam diri kita ada beberapa kesadaran.
Filosofi Gtumo Sufi 0921
Untuk menuju Alif (1), maka terlebih dahulu dibutuhkan penghayatan terhadap "Waktu = Kala Aion", sebagai dasar untuk memahami hakekat hidup yang tak pernah terlepas dari waktu. Waktu akan selalu ada, dari masa ke masa tetap ada waktu, maka secara simbolis dapat dikatakan waktu adalah abadi. Namun perlu diingat, bahwa waktu itu abadi karena keabadian Tuhan, bukan karena dengan sendirinya waktu itu abadi, sebab segala sesuatu akan hancur kecuali Wajah-Nya. "Angka '0' = Kala Aion" merupakan kesimpulan adanya kehidupan yang selalu dibarengi dengan adanya waktu. Dari zaman Adam sampai sekarang, bahkan zaman yang akan datang, waktu selalu ada. Keberadaan waktu ini adalah sebagai bukti adanya perubahan, karena tanpa ada waktu bagaimana mungkin kita tahu kalau kehidupan ini berubah. Dalam Al Qur'an, Allah Swt sering bersumpah atas nama waktu, seperti firman-Nya, "Demi Masa (Wal 'asri)", "Demi Waktu Dhuha ( Waddhuha)", "Demi Malam (Wallaili)", "Demi Siang (Wannahaari) ", dan lain-lain, membuktikan bahwa waktu memiliki peran yang sangat signifikan bagi kehidupan ini. Dengan dapat memahami makna waktu yang selalu ada itu, manusia bisa mengatur dan mempertimbangkan aktivitas, manusia tahu saat-saat yang baik untuk menjalankan tugas kekhalifannya dibumi ini. Dengan adanya waktu yang berbeda dan berlainan, manusia tahu sejarah. Akan tetapi, yang terpenting dalam pengertian "Waktu" adalah bagaimana manusia dapat mengatur dan menempatkan waktu dalam kehidupannya secara baik dan benar, sehingga menusia tidak mudah terombang-ambing oleh waktu, manusia tidak kehilangan waktu, dan manusia tidak sering dianiaya oleh waktu. Kesadaran akan waktu inilah yang kemudian harus ditindak lanjuti dengan kesadaran bahwa semuanya akan mengalir ke samudera Kekuatan Rosulullah dan semua yang mengalir ke samudera itu akan dan selalu berubah. Samudera Kekuatan Rosulullah-Semua Berucah (Filosofi 9) dapat diartikan sebagai wahana kehidupan yang serba luas. Apa yang ada di pentas kehidupan ini tak ada yang statis, melainkan selalu berubah-ubah, senantiasa bergerak.
Kemudian setelah itu, meningkat ke pemahaman angka 9, yang bermakna "Samudera Kekuatan Rosulullah-Semua Berubah" (Panta Rei-Kai Ouden Menei). Ketika '0' (hamba) masuk, tenggelam dan menyatu ke '9' = samudera kekuatan Rosulullah, samudera kekuatan yang besar, maka terjadi perubahan. Inilah samudera 'penggodokan' , samudera perubahan, dari tak ada menjadi ada, dari ada menjadi tak ada, dari kecil menjadi besar, dari besar menjadi kecil, dari susah menjadi senang, dari senang menjadi susah, dari pagi menjadi siang, dari siang menjadi sore, dari sore menjadi malam,dari malam menjadi pagi lagi, dan seterusnya.
Namun perubahan-perubahan itu harus diseimbangkan, supaya kembali ke titik Ba = 2 = samudera ilahi. Ketika '0' menyatu dengan '9', muncul 9 = samudera kekuatan rosulullah, dimana ada Rosulullah, disitu ada Allah. Singkatnya 0 menyatu dengan 9, hasilnya 9. 9 (Rosulullah membawa umatnya) tenggelam ke samudera ketenangan yaitu samudera ilahi (titik ba =2), dan ketenangan jiwa yang diperoleh dari samudera kekuatan 9 (rosulullah) dan 2 (Bahrul qudra), menuju Ke hadirat ilahi = Alif = Allah = 1. Pemahaman dari bawah ke atas inilah yang harus terlebih dahulu dipahami, sebelum memahimnya dari atas ke bawah. Alasannya, kita adalah manusia, bukan Tuhan.
Kesadaran akan waktu inilah yang kemudian harus ditindak lanjuti dengan kesadaran bahwa semuanya akan mengalir ke samudera Kekuatan Rosulullah dan semua yang mengalir ke samudera itu selalu berubah. Samudera Kekuatan Rosulullah-Semua Berucah (Filosofi 9) dapat diartikan sebagai wahana kehidupan yang serba luas. Apa yang ada di pentas kehidupan ini tak ada yang statis, melainkan selalu berubah-ubah, senantiasa bergerak. Waktu selalu berubah, demikian pula apa saja yang berkaitan dengan waktu. Begitu banyak makhluk di dalam kehidupan ini yang dapat kita saksikan, dan semuanya selalu berubah.
Lineage Gtumo Sufi
Dalam tradisi Gtumo, peran tokoh spiritual sangat penting, untuk membawa kendaraan spiritual agar bisa berjalan. Kalau dalam tradisi Gtumo pada umumnya, maka tokoh spiritual yang umumnya berasal dari empat lineage Tantrayana yakni Nyingmapa, Gelugpa, Kagyudpa, Sakyapa. Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Masing-masing dari keempat aliran ini hanyalah suatu metoda pendekatan (upaya-kausalya) , suatu sarana menuju pembebasan. Gtumo Sufi ini berasal dari lineage naqshbandi, dengan kekuatan sembilan (power nine) sebagai penggeraknya. Melalui Power Nine inilah kendaraan spiritual Gtumo Sufi akan bergerak/berjalan, dan tidak hanya akan diam ditempat. Tetapi, tentunya setelah dilakukan proses angkur, yakni suatu proses untuk menyalakan, menstarter/menghidu pkan empat unsur tubuh, setelah hidup baru di gerakkan oleh power nine tersebut. Power Nine yang saya gunakan disini, tentunya telah terijazah oleh yang berkompeten dari lineage naqshbandi.
Proses Angkur/Penyalaan
Seperti dijelaskan di atas bahwa 'Driver/Daya Penggerak' kendaraan spiritual Gtumo Sufi (Nur Muqaddas) ini adalah Power Nine, sedangkan bahan bakarnya adalah kekuatan 4 unsur alamiah tubuh (kekuatan adzan). Kendaraan spiritual yang sudah siap dengan BBM spiritual yang telah terisi, tinggal perlu dihidupkan/di starter agar bisa jalan. Proses Starter/ pengaktifan/ penyalaan/ atau angkur (bahasa yang biasa dipakai dalam tradisi Gtumo) ini memerlukan 'Spiritual Support" dari tokoh-tokoh spiritual. Tokoh spiritual yang tidak diragukan lagi tentunya Rosulullah SAW, karena Beliaulah Malik Hayat (Raja Spiritual), disamping juga Malik Dunya (Raja Dunia/Material) . Nah, untuk bisa terhubung dengan Rosulullah ini, maka kita memerlukan "Kekuatan Tawasul" dan "Kekuatan Ayat"
Kekuatan Tawasul dan Kekuatan Ayat
Energi Rosulullah tentunya telah tersimpan di mu'jizat-nya yang terbesar yaitu Al Qur'an, oleh karenanya dalam proses penyalaan unsur tubuh, digunakan kekuatan ayat. Kekuatan ayat ini agar benar-benar bisa terhubung dengan energi Rosulullah, maka saya melakukan tawasul kepada para mursyid yang telah memberikan ijazah penggunaan power nine tersebut. Dengan demikian terjadi sinkronisasi, artinya ketika kendaraan spiritual sudah hidup/distarter lewat proses angkur, sang driver dari tiap route perjalanan spiritual itupun telah mendapatkan mandat/instruksi dari Rosulullah melalui kekuatan tawasul.
Grades Dalam Gtumo Sufi
Grades Dalam Gtumo Sufi : ada 5 (lima) grade atau route perjalanan spiritual dengan teknik Gtumo Sufi ini. Seperti dijelaskan diatas, bahwa filosofi Gtumo Sufi adalah filosofi 0921. 0921 adalah 0+9+2+1 = 12, yang berarti kesempurnaan. 12 juga berarti dunia, maka angka 12 mewakili kesempurnaan /kebahagiaan/ kebaikan dunia. Mirror dari angka 12 adalah 21, yang berarti kesempurnaan/ kebahagiaan/ kebaikan akherat. Inilah, tujuan utama dari para pelaku spiritual (demikian juga para praktisi Gtumo Sufi (Nur Muqaddas) ini adalah meraih setetes kebahagiaan dunia dan akherat yang bermuara dari sumber/samudera kebahagiaan abadi, dengan daya penggerak kekuatan sembilan, seperti yang termaktub pada QS. Al Baqarah : 201 yang berbunyi : ROBBANA AATINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIROTI HASANAH WA QINAA ADZAA BANNAAR
Artinya : Ya Tuhan kami, berilah kebaikan di dunia dan kebaikan di akherat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.
Angka 9 dalam asumsi kekuatan sembilan sendiri adalah representative dari Rosulullah SAW, maka Power Nine/ Kekuatan Sembilan juga bermakna Kekuatan Rosulullah SAW.
Kelima (5) grade atau route perjalanan spiritual dengan teknik Gtumo Sufi tersebut yakni :
Primary Respa (Level Satu)
Pada grade paling awal ini, yaitu grade primary respa, akan diaktifkan/dihidupk an kekuatan inti api dalam tubuh, kemudian diselaraskan dengan 3 (tiga) kekuatan sembilan. Kekuatan inti api dan empat kekuatan sembilan disinkronisasikan sehingga menjadi kekuatan yang besar, yang tersimpan di satu titik energi di ojasshakti. Jalur energi menuju ke middle dantien juga di bersihkan sehingga, aliran energi dari titik ojassakti bisa mengalir ke tengah dada, menyentuh sembilan titik hambatan/jaring laba-laba, kemudian menggetarkan dan membuka sembilan titik hambatan tersebut. Sembilan titik hambatan ini sebenarnya titik proteksi spiritual dari 'sesuatu' sebelum masuk ke 'wadah spiritual HATI'. Ini adalah perjalanan 'kesadaran rongga dada/ kesadaran adanya jaring laba-bala' di 'Gua Spiritua Hati'.
Junior High Respa (Level Dua)
Pada grade ini, diaktifkan unsur tanah dalam tubuh dan disinkronkan dengan kekuatan unsur api dan 1 (satu) kekuatan sembilan (ada 5 kekuatan sembilan di level ini). Anda mulai merasakan keasadaran esoterik bersama hati.
Senior High Respa (Level Tiga)
Pada grade ini, diaktifkan unsur air dalam tubuh dan disinkronkan dengan unsur api dan unsur tanah, daya penggerak 1 kekuatan sembilan pun juga ditambahkan (ada 6 kekuatan sembilan pada level ini), sehingga anda akan mulai merasakan kesadaran esorterik fuad (kesadaran terhadap 'adanya kepekaan').
Master Gtumo Sufi (Level Empat)
Pada grade ini diaktifkan unsur udara dalam tubuh dan disinkronkan dengan unsur api, unsur tanah, unsur air, ditambahkan dengan daya penggerak satu kekuatan sembilan lagi (sehingga sudah ada 7 kekuatan sembilan)
Vajramaster Gtumo Sufi (Level Lima)
Pada grade ini semua unsur alamiah tubuh disatukan menjadi satu kesatuan yang berpusat di satu pusat energi yaitu di titik ojasshakti, dan daya penggeraknya ditambahkan 2 lagi kekuatan sembilan (sehingga pada level telah lengkap 9-Power Nine). Sinkronisasi antara titik ojas dan titik tejas. Dengan penyatuan ini, pada level ini, mampu memberikan proses angkur kepada praktisi Gtumo Sufi Level 1-4. Untuk Level Vajramaster dilakukan melalui saya sendiri, karena saya akan menambahkan 2 simbol pada level ini.
Sumber tulisan : Jokotry , http://www.mahadewa-kalashakti.com
Senin, 19 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar