Kamis, 22 Januari 2009

CINTA adalah Kehidupan dan Cahaya

CINTA adalah Kehidupan dan Cahaya

Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk ibadah dan dzikir. Para malaikat mengagungkan Tuhan mereka tanpa rasa letih; dan itulah makanan mereka. Jadi kekuatan satu malaikat melebihi kekuatan seluruh umat manusia. Ini adalah kekuatan khusus. Kaum Rabbaniyun, para nabi dan awliya’ memilikinya.

Mengagungkan Tuhan yang memberi energi dan kedamaian kepadamu, semakin kuat dan semakin dibantu, dan Cinta lebih kuat untuk Allah swt. Hidup yang nyata datang dari Cinta Ilahiah. Ketika tidak ada Cinta, maka tidak ada kehidupan. Para awliya’ berkata, ‘Siapa saja yang tidak memiliki Cinta bagaikan berjalan.’

Cinta adalah kehidupan dan cahaya, semakin banyak kita miliki, semakin lengkap dan penuh kebahagiaan hidup kita Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani).

MEMANDANG

Saat ini saya duduk bersama anda. Jika saya memandang anda (dan semua orang), sebagai makhluk Allah swt, sebagai hasil penciptaan Allah swt yang unik dan sempurna, memandang anda bagai memandang setangkai mawar atau sebatang pohon yang berbuah, maka saya seolah sedang duduk di taman surga, dan dari seisinya saya memperoleh ketenangan hati. Jika kita dapat memandang satu sama lain dengan cara yang sedemikian itu, maka kita akan mencapai tak hanya ‘Rasa saling menerima’ dan toleransi, tapi ‘Rasa kekeluargaan’ dan kasih sayang, dan akhirnya Cinta dan Kedamaian. (Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil Al Qubrusi Al Haqqani).

UCAPKAN “YA WADUD”

Semua makhluk ada karena Cinta Ilahiah Allah swt. Ia mencintai mereka, maka mereka tercipta; dengan demikian semua makhluk memiliki Cinta Ilahiah dalam diri mereka. Elektron-elektron di dalam atom mengisari nukleus dengan kecepatan cahaya, sebab mereka hidup dengan kekuatan Cinta Ilahiah, yang dianugerahkan Allah swt kepada mereka. Allah melalui nama-Nya yang agung “Ya Wadud” (Yang Maha Mencintai), menganugerahkan Cinta Ilahiah kepada segala sesuatu di alam semesta. Semua Elektron itu berkisar dalam kecepatan tinggi memutari nukleus, disebabnya mabuknya mereka oleh Cinta Ilahiah. Begitulah pengaruh Cinta tersebut dapat terjelmakan. Melalui nama-Nya yang agung “Al Wadud”, Cinta yang nyata, tak pernah berubah dan permanen, dianugerahkan kepada kita oleh Allah swt. Saat membaca ‘Al Wadud’, kita membuka diri kepada Cinta Ilahiah, memohon agar Allah swt membangkitkan Cinta yang tak terbatas dan abadi itu. Berdoalah dengan mengucap Ya Wadud. Hal ini akan memberi kemampuan kepada orang-orang yang tulus, untuk meraih Cinta nyata dari Allah yang maha kuasa, dan untuk mencintai semua yang ada di sekitar mereka, demi Cinta Sang Pencipta bagi seluruh makhluk-Nya. Cinta ini adalah inti dari semua keberhasilan penyucian spiritual. Ibadah, do’a dan bermacam peraturan tidaklah bermanfaat di masa kini tanpa Cinta tersebut, sebab ego begitu mudahnya memanipulasi ibadah kita, hingga ibadah bisa jadi hanya melayani kesombongan kita. Wadud adalah sifat ketuhanan yang mengacu pada Cinta Ilahiah. Al Wadud berarti “Yang Mencintai” tau “Yang Maha Menghampiri kita dengan Cinta”. Ya Wadud adalah do’a untuk memohon Cinta Ilahiah, artinya “Duhai, Pecinta”. Mengulang-ulang nama “Ya Wadud” merupakan cara untuk mengingat Allah swt. (Mawlana Syaikh Nazim).

Disarikan dari website : http://mahadewa-kalashakti.com/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=45&Itemid=116

Tidak ada komentar:

Kumpul Blogger